Rabu, 17 Agustus 2011

Jenis dan Bentuk Komunikasi Massa

Jenis dan Bentuk-Bentuk Komunikasi Massa
1. Surat Kabar
Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah : (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, (2) to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita, (3) to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.
Fungsi Sekunder media adalah : (1) untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu, (2) memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus, (3) melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
A. Sejarah Singkat Surat Kabar di Indonesia
Zaman Belanda, di Jakarta terbit Javasche Courant tahun 1828 isinya tentang berita resmi pemerintah, berita lelang dan berita kutipan harian di Eropa. Surat kabar pada masa itu tidak mempunyai arti secara politis karena lebih merupakan surat kabar periklanan. Tirasnya mencapai 1000-1200 eksemplar setiap kali terbit. Pada tahun 1885 terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda dan 12 surat kabar berbahasa Melayu satu berbahasa Jawa yang terbit di Solo.
Zaman Jepang
Jepang datang, surat kabar diambil alih secara pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan untuk menghemat alat-alat, tenaga. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar. Kantor Berita Antara pun diambil alih dan diteruskan oleh kantor Berita Yashima. Surat kabar bersifat propaganda dan memuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.
Zaman Kemerdekaan
Surat kabar yang diterbitkan pada masa itu merupakan tandingan dari surat kabar yang diterbitkan pemerintahan Jepang. Pada zaman ini, banyak sekali pembredelan surat kabar karena isi bersifat propaganda bagipemeritnah pada waktu itu, seperti surat kabar Berita Indonesia, Harian rakyat, Soera Indonesia.
Zaman Orde Lama
Setelah dekrit 5 Juli 1959, terdapat larangan kegiatan politik, termasuk pers. Persyaratan mendapatkan SIT dan Surat Izin Cetak diperketat.
Zaman Orde Baru
Pertumbuhan pers cukup marak di satu pihak cukup menggembirakan, tapi di pihak lain perlu diwaspadai. Pertumbuhan pers yangbebas dan merdeka, suatu pertanda bahwa kehidupan demokrasi terjamin. Penggunaan hak kebebasan pers yang kurang wajar dan bertanggung jawab, masih banyak surat kabar yang terdorong oleh tujuan komersil ataupun motif lainnya menyajikan berita-berita sensasional yang pada gilirannya akan dapat merusak stabilitas nasional. Pemerintah memberikan ganjaran berupa pencabutan Surat Izin Terbit, dan Surat izin Usaha Penerbitan Pers, seperti Sinar Harapan, tabloid Monitor dan Detik, majalah Tempo dan Editor.
B. Fungsi Surat Kabar
Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasive), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi hiburan dapat ditemukan pada rubric artikel ringan, feature, komik atau kartun seta cerita bersambung. Fungsi mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubric opini. Fungsi pers bertambah, yiatu sebgai alat kontrol sosial yang konstruktif.
C. Karakteristik Surat Kabar
Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal dan tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut. Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup: publisitas, periodisitas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasikan.
Untuk menyerap isi surat kabar, dituntut kemampuan intelektualitas tertentu. Khalayak yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar begitu juga yang berpendidikan rendah.
D. Kategorisasi Surat Kabar
Dilihat dari ruang lingkupnya, surat kabar nasional, regional, dan local. Ditinjau dari bentuknya, ada surat kabar biasa dan tabloid. Dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar Berbahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Daerah.
2. Majalah
Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum), (2) business publication (majalah bisnis), (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbita berkala), (5) Public Relations Magazines (Majalah Humas).
A. Sejarah Majalah Di Indonesia
Keberadaannya dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Panja raja pimpinan Markoem Djojo Hadisoeparto
Awal Kemerdekaan
Majalah Revue Indoensia yang diterbitkan oleh Soemanang, SH telah mengemukakan gagasannya perlunya koordinasi penerbitan surat kabar yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Terbit semuanay dengan satu tujuan, yaitu menghancurakan sisa-sisa kekuasaan Belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakyat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional utnuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.
Zaman Orde Lama
Penguasa Perang Tertinggi mengeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia. Pedoman itu intinya adalah surat kabar dan majalah wajib menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar. Pada masa ini perkembangan majalah tidak begitu baik, karena relative sedikit majalah yang terbit.
Zaman Orde baru
Banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.
B. Kategori majalah
Tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju, artinya redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya. Kategori majalah pada masa Orde baru; majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah popular, umum, hukum, pertanian, humor, olahraga, daerah.
C. Fungsi Majalah
Fungsi majalah mengacu pada sasaran khalayak yang spesifik.
D. Karakteristik Majalah
Majalah media yang paling simple organisasinya, relative lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah tetap dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri : Penyajian lebih dalam, Nilai aktualitas Lebih lama, Gambar/Foto lebih banyak, Cover/sampul sebagai daya tarik.
3. Radio
Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.
Keunggulan radio adalah berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya.
A. Sejarah Radio di Indonesia
Zaman Belanda
Siaran pertama di Indonesiaialah bataviase radio siaran Vreniging (BRV) di Batavia yang resminya pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih dijajah Belanda dan berstatus swasta, kemudian berdirilah radio di daerah karena mendapat bantuan dari Hindia Belanda.
Zaman Jepang
Radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, merupakan pusat radio yang berkedudukan di Jakarta. Namun beberapa pemuda secara sembunyi-sembunyi mendengarkan siaran luar negeri, sehingga mereka dapat mengetahui bahwa pada Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Zaman Kemerdekaan
Ketika proklamasi tidak dapat disiarkan melalui siaran radio, karena masih dikuasai oleh Jepang. Baru pada tanggal 18 Agustus naskah proklamasi dapat didengar di seluruh tanah air. Tanggal 11 September dibentuk sebuah organisasi radio siaran (RRI).
Zaman Orde baru
Peran dan fungsi radio ditingkatkan selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan, pada masa orde baru, radio siaran melalui RRI menyajikan acara pendidikan dan persuasi. Selanjutnya, station RRI regional juga membantu menginformasikan program-program pemerintah, seperti Keluarga Berencana, kebersihan lingkungan, imunisasi ibu hamil dan balita.
B. Radio Siaran Sebagai The Fifth Estate
Surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifith estate. Karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi lain yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
C. Karakteristik Radio Siaran
Pada Radio siaran terdapat cara tersendiri, yakni apa yang disebut radio siaran style atau gaya radio siaran. Gaya radio siaran ini disebabkan oleh sifat radio siaran yang mencakup : Imanjinatif, Auditori, Akrab, Gaya Percakapan.
4. Televisi
Dari semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.
Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui pertumbuhan televise kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi, kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah dikembangkan : Over the air reception of network and local station program, Cable, Digital Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast satellite (DBS).
A. Siaran Televisi di Indonesia
Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan berlangsungnya pembukaan pesta olah raga Asean Games di Senayan. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya. Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah, pada tanggal 16 Agustus 1976 diresmikan penggunaan satelit Palapa A2, selanjutnya Palapa B, Palapa B-2, Palapa B2R dan Palapa B-4 yang diluncurkan tahun 1992.
Televisi siaran dan radio siaran, serta media lainnya berperan saling mengisi. Televise siaran menggeser radio siaran mungkin dalam hal porsi iklan.
B. Fungsi Televisi
Memberikan informasi, menghibur dan memujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
C. Karakteristik Televisi
Ditinjau dari stimulasi alat indera, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah hanya satu alat indera yang mendapat stimulus, yaitu : Audiovisual, Berpikir dalam Gambar, Pengoperasian lebih Kompleks
D. Faktor yang perlu diperhatikan
Pesan yang akan disampaikan melalui media televisi, memerlukan pertimbangan-pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak sasaran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan itu adalah pemirsa, waktu, durasi dan metode penyajian.
5. Film
Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.
A. Perfilman di Indonesia
Film pertama yang diputar berjudul lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David. Pada saat perang Asia Timur Raya di penghujung tahun 1941, perusahaan perfilman yang diusahakan oleh orang Belanda dan Cina itu berpindah tangan kepada pemerintah Jepang. Jepang telah memanfaatkan film untuk media informasi dan propaganda. Setelah proklamasi kemerdekaan, maka pada tanggal 6 Oktober 1945 Nippon Eiga Sha diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 6 Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia atau BFI bersamaan dengan pindahnya Pemerintah RI dari Yogyakarta. BFI bergabung dengan Perusahaan Film Negara, yang pada akhirnya berganti nama menjadi Perusahaan Film Nasional.
B. Fungsi Film
Khalayak menonton film terutama untuk hiburan. Akan tetapi dalam film terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang.
C. Karakteristik Film
Faktor-faktor yang dapat menunjukkan karakteristik film adalah layar lebar, pengambilan gambar, konsentrasi penuh dan identifikasi psikologis
D. Jenis-jenis Film
Bagi seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui jenis-jenis film agar dapat memanfaatkan film tersebut sesuai dengan karakteristiknya. Film dapat dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film dokumenter, dan film kartun
6. Komputer dan Internet
Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Industri media komputer memiliki beberapa bidang utama, antara lain: pabrik perangkat keras kompputer, perangkar lunak komputer. Content provider adalah yang mengembangkan isi dan database yang didistribusikan melalui jaringan komputer. Bagian dari perangkat lunak komputer terdapat pula Internet Service Provider (ISPs), yakni perusahaan yang menjual akses internet.
Bisnis perangkat keras komputer terbagi menjadi empat bidang umum : (1) the computer terdiri dari supercomputers, mainframes, maincomputers, workstations dan personal computer (2) storage devices (3) peripheral seperti printer dan modem (4) komponen atau material komputer.
Perangkat lunak komputer terbagi ke dalam tiga bidang utama, (1) prepackeged software, yang merancang sistem terpadu untuk penggunaan lebih luas dan otomatis (2) prepackage software, yang menyediakan aplikasi-aplikasi program populer seperti word processing, electronic spreadsheet, computer games untuk personal computer (3) software industry, untuk pembuatan gambar bergerak atau film.
Menurut Laquey, internat merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Saat ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.
Menurut Laquey, asal mula internet adalah tercipta suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA. Misi awalnya sederhana yaitu mencoba menggali teknologi yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lain yang kemudian saling berhubungan. 25 tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu ’organisme’ yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan.
Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan karena internet memang lahirr dari benih penelitian.
Menurut LaQuey yang membedakan internet (dan Jaringan global lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang.
Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.
Menurut Reddick dan King (1996), informasi yang menarik, tepat waktu dan cermat sangat penting untuk jurnalisme yang baik

Fungsi dan Peranan Iklan pada televisi

Definisi Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Sedangkan menurut Paul Copley, advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade.
Dimana iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk meninformasikan dan atau membujuk.
Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
Peranan Iklan
“Advertising can be used to build up a long-term image for a product or trigger quick sales ”.
Artinya, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat.
Disadari atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat. Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang lebar dan terkadang membingungkan. Karena kita membayar iklan maka kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasangan atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok sasaran yang dituju.
Iklan televisi mengambil peran penting, dalam :
1. Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi yang terencana dan tertata dengan baik.
2. Membentuk publik opini yang positif terhadap perusahaan atau produk tersebut.
3. Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.
4. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat oleh perusahaan tersebut. Mengembangkan alih pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya.
Karakteristik Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Bermakna, menunjukkan manfaat yang membuat produk itu lebih diinginkan atau lebih menarik konsumen.
Dapat dipercaya, konsumen harus percaya bahwa produk atau jasa akan memberikan manfaat yang dijanjikan.
Khas, harus menjelaskan mengapa produk itu lebih baik ketimbang merek pesaing.
Elemen-Elemen Iklan
Untuk mengetahui apakah iklan suatu produk sesuai dengan keinginan atau dapat menarik perhatian masyarakat maka diperlukan elemen-elemen iklan sebagai berikut :
Elemen heard words
Maksudnya adalah kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat membuat audiens semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang disampaikan.
Elemen music
Maksudnya adalah musik yang terdapat dalam tayangan iklan termasuk iringan musik maupun lagu yang ditampilkan.
Elemen seen words
Maksudnya adalah kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi benak pemirsa.
Elemen picture
Maksudnya adalah gambar atau tayangan iklan meliputi obyek yang digunakan, figur yang digunakan, adegan yang ditampilkan.
Elemen colour
Maksudnya adalah komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan.
Elemen movement
Maksudnya adalah gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.
Efek Iklan
Suatu iklan baik komersil maupun korporat dipublikasikan tentunya diharapkan untuk memiliki suatu pengaruh atau efek. Efek iklan menurut Hierarchy of effects’ steps :
The message (pesan)
Messages are sent / put unto effect (pesan disampaikan)
The messages are received (pesan diterima)
Understandings are taken from them (pesan mulai dimengerti)
The effects of these understandings on thought andattitude take place
(pengaruh dari pengertian tersebut diimplementasikan melalui pemikiran dan sikap)
A change behaviour follows (ada perubahan sikap yang mengikuti)
Definisi Citra
Citra (image) adalah kesan, perasan, gambaran dari publik terhadap perusahaan ; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi .
Teori citra di atas digunakan karena memiliki hubungan yang erat dengan iklan korporat itu sendiri. Telah diketahui bahwa iklan korporat memiliki tujuan untuk menciptakan citra yang positif bagi khalayak umum.
Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa modern. Sedangkan media yang dimaksudkan adalah surat kabar, televisi, radio dan lain sebagainya. Keunggulan komunikasi melalui media massa adalah dapat disampaikan secara serempak kepada khlayak.
Kekuatan Media Massa Televisi
Kekuatan media massa televisi dibandingkan dengan media massa lainnya Efisiensi biaya; televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas.
Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang.
Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.
Dampak yang kuat; iklan di televisi sampai di pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreatifitas pengiklan lebih dapat dieksploitasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, musik, drama, warna, humor, maupun ketegangan.
Pengaruh yang kuat; kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dll.
Sebagaimana kebanyakan pembeli, pemirsa televisi lebih cenderung memilih produk yang diiklankan di televisi daripada produk yang tidak mereka kenal.
Yang menjadi penekanan pada penelitian ini adalah poin kekuatan media massa televisi nomor dua dan tiga, yaitu televisi adalah suatu alat komunikasi yang memiliki pengaruh dimana objek penelitian yang diteliti juga dipublikasikan melalui media massa televisi.
Iklan Sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa
Menurut Tilman dan Kirkpatrick iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa.
Menurut Wright iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang non-personal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat.
Media Exposure
Menurut Rosengren, terpaan tayangan adalah penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media, media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.
Selain itu model difusi informasi juga menyatakan bahwa salah satu saluran komunikasi yang penting adalah media massa. Karena itu, model difusi informasi mengasumsikan bahwa media massa mempunyai efek yang berbeda-beda pada titik-titik waktu yang berlainan, mulai darimenimbulkan tahu sampai mempengaruhi adopsi atau rejeksi.
Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan atau longevity. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program harian), berapa kali dalam sebulan seorang menggunakan media dalam satu tahun (untuk program bulanan).
Audiens
Setiap proses komunikasi selalu ditujukan kepada pihak tertentu sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam sosiologi komunikasi massa, penerima atau audiens adalah mereka yang menjadi khalayak dari media massa yang bersangkutan, dimana khalayak tersebut di atas bersifat luas, heterogen dan anonim.
Pada awalnya, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan. Audiens biasanya berjumlah besar dibanding dengan keseluruhan populasi dan berbagai perkumpulan sosial biasa. Dengan demikian, audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah menikmati, mengagumi, mempelajari,
merasa gembira, tegang, kasihan atau lega.
Pengertian dan Ciri Iklan Korporat
Iklan korporat didefinisikan sebagai sebuah media yang telah dibayar untuk lebih berupaya dalam memberikan keuntungan bagi citra suatu perusahaan daripada hanya sekedar produk atau jasa yang ditawarkan. Beberapa orang mengatakan bahwa iklan korporat merupakan salah satu bentuk Public Relations atau Corporate Communications yang dibayar dan mempunyai penekananan pada cara sebuah organisasi bisa menggunakan media massa untuk meningkatkan citra.
Menurut Publisher Information Bureau (PIB) sebuah iklan dapat dikatakan sebagai iklan korporat jika mempunyai satu atau lebih dari ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai unsur mendidik, menginformasikan, menanamkan kesan pada publik berkenaan dengan kebijakan perusahaan, fungsi perusahaan, fasilitas perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan, cita-cita perusahaan, dan standarstandar yang berlaku di dalam perusahaan tersebut.
Mempunyai maksud untuk membangun opini yang menguntungkan tentang perusahaan dengan menekankan pada kompetensi manajemen perusahaan, unsur-unsur ilmiah dan alamiah yang digunakan perusahaan, keahlian yang digunakan dalam perusahaan, perkembangan teknologi perusahaan, pengembangan produk, kontribusi perusahaan terhadap perkembangan
masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Dan di sisi lain, dapat menutup opini yang tidak menguntungkan serta mencegah sikap-sikap yang negatif terhadap perusahaan.
Membangun kualitas investasi akan keamanan dan kestabilan perusahaan atau untuk meningkatkan struktur keuangan perusahaan.
Mempunyai niat untuk “menjual” perusahaan sebagai tempat yang baik untuk dijadikan temapat mata pencaharian. Seringkali, iklan korporat dirancang seakan-akan meminta para lulusan perguruan tinggi atau orang dengan kemampuan tertentu untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Tujuan Iklan Korporat
Iklan korporat dirancang dengan dua tujuan akhir, yaitu :
1. Menciptakan citra yang positif bagi perusahaan.
2. Mengkomunikasikan sudut pandang organisasi terhadap sosial, bisnis, dan permasalahan lingkungan.
Aplikasi tujuan yang lebih khusus adalah :
1. Menaikkan atau mendorong motivasi kerja pegawai dan melancarkan hubungan dengan para tenaga kerja.
2. Membantu mengurangi kebingungan para konsumen dan menjawab pertanyaan penanam modal terhadap suatu sistem yang baru diberlakukan dalam perusahaan.
3. Membantu dalam mengadakan pembedaan perusahaan yang berdiri.
4. Memperkenalkan identitas perusahaan induk lebih dari sekedar bersandar semata-mata pada nama produk.
Tujuan-tujuan dari iklan korporat di atas mengindikasikan bahwa iklan korporat mempunyai dua sasaran yaitu publik internal dan publik eksternal secara sekaligus serta terlibat dalam mempromosikan organisasi sesuai dengan maksud yang telah menjadi ide dasar iklan korporat yang telah ditentukan sebelumnya.
Ada tiga jenis iklan korporat yang paling dasar, yaitu:
Iklan Citra Korporat (Corporate Image Advertising)
Iklan citra korporat merupakan iklan korporat yang menjalankan fungsi menaikkan citra perusahaan di mata publik baik internal maupun eksternal.
Ketika sebuah perusahaan memiliki usaha untuk menaikkan citra perusahaan secara keseluruhan akan mempengaruhi kecenderungan konsumen dalam memilih produk. Tetapi hal yang membedakan di sini adalah iklan citra korporat tidak dirancang untuk secara langsung dan dalam waktu yang singkat dapat mempengaruhi produk pilihan konsumen, tetapi kebanyakan iklan citra korporat bermaksud untuk citra secara umum dan menguntungkan bagi perusahaan.
Iklan Pembelaan/Sokongan (Advocay Advertising)
Iklan korporat jenis ini mempunyai misi untuk berusaha menetapkan posisi organisasi pada suatu permasalahan sosial, politik, dan lingkungan yang sangat penting. Iklan pembelaan / sokongan adalah sebuah iklan yang dibuat untuk mempengaruhi opini publik terhadap permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian perusahaan.
Iklan Berorientasi Sosial (Cause- Related Advertising)
Iklan korporat jenis ini menunjukkan hubungan sebuah perusahaan dengan hal-hal kegiatan sosial seperti memberantas kemiskinan, gerakan pemberantasan buta huruf, mengekang penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Iklan dengan orientasi sosial ini merupakan bagian dari sistem pemasaran yang disebut dengan cause-related marketing. Konsep dasar di balik causerelated advertising dan cause-related marketing ini adalah bahwa perusahaan menjadi donatur organisasi non-profit sebagai ganti penggunaan nama perusahaan berhubungan dengan kampanye promosi pada kegiatan sosial.
Tujuan dari iklan berorientasi sosial ini adalah menaikkan citra perusahaan sehubungan dengan kegiatan sosial yang didananai oleh perusahaan tersebut.

Selasa, 09 Agustus 2011

Hal-hal Teknis Tayangan Berita Televisi Indonesia

Hal-Hal Teknis dalam Televisi yang Harus Diperhitungkan:


-Pesan Media Televisi sifatnya sekilas sehingga pesan cepat terlupakan
-Metode paling sederhana di dalam penempatan gambar di televisi adalah:
Metode TRIANGGULASI(menempatkan benda tepat di bagian tengah layar)
Ketika mengambil gambar seseorang, harus diperhitungkan komposisi pada ruang kosong di
atas kepala.Inilah yang disebut: HEAD ROOM (ruang kepala)
Ketika melakukan pengambilan gambar, kamera tidak boleh melewati garis arah gerakan,
disebut: GARIS IMAJINER
Hal-hal yang harus diperhatikan:
- Televisi sifatnya sekilas à pesan cepat terlupakan Konsekuensi: harus membuat kata/kalimat yang mudah diingat
- Pesan Televisi disajikan dalam bentuk audio-visual(suara dan gambar) à “No Picture no News”Konsekuensi: jangan memberikan penjelasan terhadap gambar.
- Gambar dalam televisi sangat terbatasKonsekuensi:kamera harus merekam apa yang ingin diketahui pemirsa
- Televisi lebih mengutamakan gambar (visual)Konsekuensi:- mendahulukan ada gambarnya, ketimbang artistik gambar.
- pemirsa lebih tertarik pada gambar dari pada kata-kata.
KEMASAN BERITA TELEVISI:
1. BERITA COPY
- Berita Copy, merupakan cara paling dasar dan sederhana dalam menyampaikan berita di televisi
- Berita Copy dibuat, jika peristiwanya sangat penting
- Bisa dibuat dengan cepat, karena tidak perlu persiapan yang terlalu banyak.
- Tidak ada gambar, karena berita baru saja terjadi, bahkan mungkin masih berlangsung.
- Bisa dilakukan dengan cara “phono” (penyiar menelepon langsung reporter yang berada di lokasi kejadian)
- Jika memiliki perangkat SNG, bisa ditayangkan langsungdari lokasi kejadian à on the spot
- Presenter tampil di layar, membacakan berita copysecara utuh dari awal sampai akhir
- Lamanya berita copy antara 30-45 detik
2. READERS / GRAFIX
- Readers/Grafix, merupakan cara paling dasar berikutnya
- Format ini digunakan jika sebuah peristiwa, baru sajaterjadi dan reporter belum memiliki akses untuk merekam gambar kejadian ke dalam kaset video.
- Presenter hanya tampil membacakan intro, diikuti dengan tayangan grafis (data, angka, peta lokasi, still foto, dll.)
- Presenter masih terus membacakan berita, ketika gambaratau grafis tersebut ditayangkan.- akhir dari berita readers/grafix, bisa di wajah anchor atau di gambar/grafix yang ditayangkan- Lamanya berita Readers/Grafix: 15-30 detik.
3. CLIPS ONLY
- Intro dibacakan Anchor, disusul dengan Sync Narasumber
- Berita Clips Only, akan dimunculkan jika Narasumber merupakan orang yang sangat penting
- Atau jika sync dari narasumber “menghebohkan”
- Intro yang dibacakan Anchor maksimum 3 kalimat
- Lamanya berita Clips Only: 40-45 detik
- Intro memuat: Topline, Background dan Context
- Topline: kalimat pertama dari sebuah intro- Background: latar belakang fakta, mengapa peristiwa terjadi
- Context: kejadian lain yang terkait dengan peristiwa itu
4. OoV (Out of Vision)
- Berita hanya dibacakan Anchor tanpa Voice Over (VO)
- Ketika membacakan intro, Anchor muncul di layar,disusul dengan gambar tanpa VO.
- Ketika gambar sedang ditayangkan, Anchor masih tetap membacakan berita OoV.
- Ketika gambar selesai, Anchor masih membacakan berita
- Alasan dibuatnya berita OoV:
- tidak cukup waktu untuk dibuat jadi berita paket
- tidak cukup kuat untuk dibuat jadi berita paket
- Lamanya berita OoV: 45 detik
5. BERITA PAKET (PACKAGE)
- Unsur penting yang harus ada dalam berita paket:
a. Intro à dibacakan oleh Anchor
b. Sequences à gambar-gambar dari peristiwa berita
c. Sync à suara langsung dari narasumber
d. Voice Over (VO) à narasi berita di-dubbing oleh Reporter
e. Stand-Up à reporter tampil di layar mengakhiri berita
f. Natural Sound (natsound) à suara alami di lokasi peristiwa
- Kata-kata dalam VO, tidak boleh sama dengan sync, jika sama disebut redundant.
- Ketika Stand-Up, akan muncul: identitas Reporter,identitas Stasiun Televisi dan lokasi tempat kejadian
- Stand-Up merupakan “Standard Out Cue” (SoC)
- SOC : tanda akhir dari sebuah berita à disebut juga Pay 0ff Kalimat SoC
misalnya: “Ida Bagus Oka, Metro TV melaporkan dari Denpasar Bali…”
- Lamanya Berita Paket: 1 menit 45 detik (maksimum)
Struktur Berita Paket:
Intro dibacakan Anchor ……………………. 10 detik
Voice Over dubbing oleh Reporter .……… 10 detik
Bridge to Sync-1
Sync-1 (korban dari kejadian) ………………… 30 detik
Voice Over dubbing oleh Reporter .……… 10 detik
Bridge to Sync-2
Sync-2 (pihak bertanggung jawab) …………… 30 detik
Sequence tanpa V/O……………………………. 8 detik
Pay off/SOC/VO Penutup ……………..…… 15 detik
Stand-Up ReporterTotal berita paket……………….1.45 menit
Dalam sebuah Berita Paket (package) terdapat:
1. Intro
2. Angle
3. Sequence
4. Voice Over
5. Vox Pop
6. Stand-Up
7. Grafix
8. Nat Sound / Atmosfer
- Intro = kalimat pertama dari berita
- Angle = sisi yang akan diangkat dalam pemberitaan
- Sequence = gambar-gambar yang akan diambil oleh kameramen
- Voice Over = narasi yang akan mengisi tayangan sequence
- Vox Pop = pendapat singkat dari orang-orang tentang peristiwa
- Stand-Up = Reporter berbicara ke Pemirsa menghadap kamera
- Grafix = data-data diluar sequence: gambar, foto, sketsa, peta lokasi, dll.
- Nat Sound = atmosfher, suara alami yang terekam di lokasi kejadian
Jika kita bruntung semua unsur di atas bisa didapat di satu lokasi kejadian Contohnya pada peristiwa Kebakaran atau Penggusuran.
ALUR PERJALANAN BERITA SEBELUM DITAYANGKAN
 Sekembalinya dari lapangan, Reporter harus segera melaporkepada Produser, mengenai berita yang baru saja diliputnya.
 Jika Produser setuju berita itu dibuat menjadi “berita paket”,maka Reporter langsung membuat intro berita.
 Setelah intro selesai, Reporter melakukan preview dan logging (mencatat gambar-gambar yang akan dipakai dan memilih sync)
 Selanjutnya Reporter menulis naskah berita (narasi untuk VO),disesuaikan dengan gambar dan sync yang dipilih Reporter
 Setelah naskah berita (narasi) selesai, Reporter melakukan perekaman suara (dubbing)
 inilah yang disebut voice over
 Terakhir mengedit gambar dan menggabungkannya dengan narasi (mixing), hingga menjadi hasil edit yang siap untuk ditayangkan, disebut final cut

Tentang Sinematografi/cinematograhy

Sinematografi


Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.
Sejarah sinematografi sangat panjang, namun di sini tidak akan dibahas tentang “perjalanan” sinematografi dari awal. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas sinematografi, baiknya kita fahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri.
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage.
D.O.P
D.O.P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. Dia harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul selama perekaman film. D.O.P sangat jarang mengoperasikan kamera. Kerja D.O.P sangat dekat dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan kamera untuk setiap pengambilan gambar. “Itu adalah salah satu alasan utama kita untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain. Karena jika bukan untuk bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada jalan untuk membuat dunia kata-kata penulis kedalam gambar yang bisa dilihat oleh semua orang” demikian kata Sinematografer Michael Benson.
Banyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor apa yang harus dia lakukan dan D.O.P mengambil gambar. Ini benar, tetapi ada banyak lagi proses selain hal tersebut. Perubahan dari script ke dalam layar lebar adalah melalui lensa seorang D.O.P. Pembuatan film adalah bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan memfilter apa yang ada disini melalui suatu alat yang disebut kamera. Sampai frame pertama digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide, konsep, script dan harapan.
Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan mengambil gambar. Namun tentu saja memerlukan mata yang tajam dan imaginasi yang kreatif. Ini juga memerlukan pengetahuan tentang kimia dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap fokus kepada detail. Hampir dari semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin dan juga mendengar, untuk menjadi bagian dari tim kreatif dan proses, dapat dengan memberikan saran yang membangun dan kritis. Sinematografer memerlukan waktu yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan pengamat, waktu yang pendek untuk masuk ke dunia yang baru
Bekerja dengan Sutradara
Tanggung jawab utama dari D.O.P adalah untuk menciptakan jiwa dan perasaan dalam gambar dengan pencahayaan mereka. Tergantung kepada gaya sutradara, anda dapat memutuskan untuk memilih penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah meeting dengan sutradara dan biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk mengatur teknik pencahayaan yang sesuai. Atau sutradara memiliki ide sendiri seperti apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas D.O.P untuk memenuhi keinginan ini. Semua jalan kerja yang berbeda-beda ini hanyalah panduan yang menyenangkan dalam usaha untuk memenuhi harapan sutradara dan memberikan apa yang dia inginkan dan semoga memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara.
Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan. Bagaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer. Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi yang dia inginkan adalah keputusannya
Sinematografer Darius Khondji mengatakan ”Saya melihat pekerjaan saya adalah untuk membantu director dalam memvisualisasikan film. Ini akan menjadi proses yang terus-menerus, ada banyak hubungan dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional, sering kali menjadi teman dekat dalam kolaborasi kami. “
“Sebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur orang. Saya belajar bagaimana merencanakan dan apa peran penting sebuah tim. Saya belajar cara menangani lokasi, bekerja sebagai AD, mengendarai mobil, dan sebagian pertunjukan, bahkan sebagai pemegang kunci. Semua posisi adalah pelajaran yang tidak ternilai,” kata Neil Roach.
Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari Neil Roach sepanjang karirnya tentang pembuatan film adalah mengenai kolaborasi. “Saat anda bekerja dengan sutradara yang tepat, anda dapat menghasilkan kerja yang menakjubkan” Dia berkata, “Tidak menjadi masalah dengan sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda bekerja yang terbaik. Karena tugas alami seorang kameramen adalah selalu berkata ‘tidak’. Tidak, anda menginginkan terlalu banyak cahaya. Atau ‘tidak’ anda tidak dapat melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu menggambarkan ini untuk menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya inginkan pada waktu yang sama, memberikan pegawai apapun yang mereka inginkan.”
Sebagai seorang kepala departemen senior, D.O.P diharapkan dapat menjadi contoh keseluruhan unit. Sering kali hanya individu dari sinematografer yang bekerja sebatas kualitas fotografi saja. Ketepatan waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua menjadi satu, setidaknya bagian dari D.O.P sehingga mereka menetapkan standar profesional untuk setiap kru. D.O.P bertangung jawab untuk semua hal yang berkaitan dengan fotografi pencahayaan film , exposure, komposisi, kebersihan, dll, yang semua itu adalah tanggung jawab mereka
“Operator kamera memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan sutradara. Seorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. Ada segitiga sutradara, kamera (dan operator) , serta aktor” Michael Benson menjelaskan “Saat segitiga tersebut rusak, jalur komunikasi juga akan rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut adalah hal terpenting dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini. Operator adalah orang yang tahu jika suatu pengambilan sudah fokus. Saat ini ada suatu kesalahan bahwa teknologi dapat membetulkannya. Tetapi jika pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang dapat merubah supaya fokus”
Grip
Grip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang dilakukannya. Dia juga bertanggung jawab untuk memindahkan tripod untuk setup selanjutnya: focus puller biasanya bersama dengan kamera. Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak boleh dipindahkan saat dia masih berada di tripod. Grip juga bertanggung jawab terhadap gedung, atau mengatur gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang diperlukan untuk mendukung jalur atau pergerakan kereta supaya bisa berjalan. Tingkat dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci sukses pengambilan gambar. Perawatan jalur dolly dan peralatannya adalah tugas grip. Mereka akan sering membangun atau membuat beberapa hal kecil untuk memperbaiki kamera di hampir setiap objek
Gaffer
Gaffer adalah seorang kepada elektrik dan akan bekerja langsung dengan D.O.P. Beberapa D.O.P akan menentukan bentuknya dan pintu gudang dan yang tidak dia inginkan- ini tergantung kepada bagaimana mereka ingin bekerja bersama, Sering D.O.P akan dekat dengan gaffer daripada anggota kru lain. Mereka sangat vital untuk kesuksesannya
Sejak pertama kali sinematografer Ward Russell “naik“ menjadi Director Photography, dia memberikan nasihat kepada gaffernya “Saya selalu memberitahukan kamu bahwa kamu dapat belajar dari bayangan daripada dengan melihat cahaya Anda dapat mengatakan arah, kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan. Bayangan memberikan kamu kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan drama. Exposure saya selalu sesuai, tidak lebih, seberapa detail saya ingin melihat dalam bayangan sama dengan seberapa terang saya ingin dari cahaya. Untuk saya, sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya, proses kreatifnya adalah seberapa banyak cahaya yang dapat anda ambil“
Kamera Film
Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad. Salah satu alasannya adalah oleh satu peralatan kecil sederhana (yang juga merupakan peralatan dasar sinematografer), kamera film, untuk merekam langsung dari imaginasi kita. Hal pokok dari kamera film adalah beberapa kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali setiap detik.
Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang tersisa untuk mengambil gambar setelah exposure. Saat gambar-gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan benar.
Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing-masing memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten. Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography. Pergerakan mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat.
Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang ada adalah yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan ke retina, mata manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya, untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat menjadi redup atau menghilang.
Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan pergerakannya lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. Hanya di sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik yang menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat diabaikan.
Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman.